Social Icons

Pages

Sabtu, 13 Juni 2009

Beginilah seharusnya kamu berukhuwah

Setiap hubungan yang dijalin di dunia ini akan berubah menjadi permusuhan di akhirat kelak. Kecuali hubungan yang dijalin karena Allah Ta’ala.

Allah berfirman;
Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa.(az Zukhruf:67) yaitu setiap persahabatan yang dijalin karena selain Allah akan berubah menjadi permusuhan kecuali yang dijalin karena Allah. Maka sesungguhnya persahabatan karena Allah akan langgeng sampai akhirat.(lihat tafsir Ibnu Katsir:4/133)
Allah mencintai orang yang bersaudara karenaNya dan dalam ketaatan padaNya. Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda;”sesungguhnya ada seorang pemuda yang menziarahi saudaranya di kampung yang lain, Allah mengirim malaikat padanya, ketika malaikat mendatanginya, malaikat berkata; kamu hendak kemana? Ia berkata;”saya ingin menziarahi saudaraku di kampung ini. Malaikat berkata;”apakah kamu mengharapkan sesuatu nikmat darinya? Ia menjawab;”tidak, kecuali karena saya mencintainya karena Allah, malaikat berkata;”sesungguhnya saya adalah utusan Allah kepadamu karena sesungguhnya Allah telah mencintaimu sebagaimana engkau mencintai saudaramu karenaNya.”(HR. muslim)
Sempurnanya iman seseorang dapat dilihat dari kecintaanya kepada saudaranya sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam;”demi dzat yang jiwaku ada di tanganNya, kalian tidak akan masuk surga sampai kalian beriman dan kalian tidak beriman sampai kalian saling mencintai.”(HR. Muslim)
Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda;"seorang mukmin dengan mukmin lainnya seperti bangunan yang saling menopang satu sama lain…". Dan dalam riwayat yang lain, Beliau menggambarkan keadaan orang mukmin;"….seperti tubuh yang jika satu bagian menderita sakit maka bagian yang lain juga ikut merasakan demam(sakit) dan gelisah".
Islam juga telah mengatur bagaimana seorang muslim bergaul dengan sesama muslim dan kepada umat non Islam. Allah berfirman;
...Maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah Lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir...(al Maa-idah:54)
Kebersamaan dan persaudaraan adalah buah dari akhlak yang baik sedangkan pertentangan adalah buah dari akhlak yang buruk. Karena akhlak yang baik melahirkan sikap saling menyayangi dan saling memahami. Sedangkan akhlak yang buruk melahirkan sikap saling membenci dan saling membelakangi. Seseorang mencintai karena Allah patut pula membenci karenaNya. Kamu mencintainya karena ia adalah seorang yang taat. Sebaliknya kamu membencinya karena ia adalah pelaku maksiat. Kamu mencintai saudaramu muslim karena keislamannya dan kamu membencinya karena kemaksiatannya. Jadi, kamu bersifat pertengahan dalam bergaul dengannya. Kamu tetap menasehatinya, menutup aibnya, dan mendoakan hidayah baginya.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wasallam pernah bersabda;“agama seseorang tergantung dari temannya, maka hendaklah setiap kalian melihat siapa temannya”.(Hadits Hasan riwayat Abu Dawud dalam kitab adab/4833) tidak semua orang dapat kita jadikan teman. Teman yang kita maksud adalah teman dalam agama dan bukanlah teman untuk tujuan dunia dan mengharapkan kenikmatan dunia darinya. Teman dalam agama adalah teman yang dapat memberikan kita manfaat dalam ilmu dan amal shalih. Berkata sebagian salaf;”perbanyaklah teman karena dari setiap mukmin adalah syafaat” kriteria teman yang baik diantaranya; berakal sehat, berakhlak mulia, tidak fasiq(orang tidak takut kepada Allah) dan bukan mubtadi’(pelaku bid’ah).
• Hak-hak ukhuwah
Akhi, Uhibbukafillah, aku mencintaimu karena Allah…
Akhifillah, banyak saudara kita yang mengaku bahwasanya dia mencintai saudaranya karena Allah namun tidaklah sesuai dengan kenyataanya.
Dimana senyum dan wajah berseri untuk saudaramu?! Dimana nasehatmu untuknya?! Dimana pertolongan dan rasa kasihmu atas musibah yang menimpanya?! Pernakah kamu membahagiakan hatinya?! Nah, untuk membuktikan cinta suci itu, kamu harus memenuhi hak-hak saudaramu. Diantara hak-hak saudara kita adalah;
1. menunaikan hajatnya; dengan beberapa tingkatan; tingkatan yang paling rendah adalah menunaikan hajatnya dengan bertanya dan sesuai kemampuan. Tingkatan pertengahan adalah menunaikannya tanpa perlu bertanya. Dan tingkatan yang paling tinggi adalah mendahulukan kepentingannya atas kepentingan pribadi.
2. menjaga aibnya ketika ia bersama kita atau pun tidak.
3. diam atas segala sesuatu yang ia benci kecuali dalam hal amar ma’ruf nahi mungkar dan karena tidak bisa didiamkan sama sekali namun tetap menjaga dalam perasaannya dalam mengutarakannya.
4. menanyakan keadaannya, masalah dan kegundahan hatinya. Kemudian menampakkan sesuatu yang ia senangi. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda;”jika salah seorang diantara kalian mencintai saudaranya, maka hendaklah ia memberitahukannya”(Abu Dawud dalam kitab adab/5124)
5. mendoakannya ketika ia hidup maupun setelah ia meninggal sebagaimana doa yang biasa kita berdoa dengannya. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda;”doa seseorang kepada saudaranya dalam keadaan ia bersendiri adalah mustajab(dikabulkan) disisi kepalanya ada malaikat yang ditugaskan. Setiap kalia ia mendoakan kebaikan untuk saudaranya, berkata malaikat; yang ditugaskan untuknya;”aamiin dan bagimu pula sebagaimana yang kau doakan”(Muslim dalam kitab dzikir dan doa:88/2733)
Mari kita ikhlaskan cinta pada saudara kita yaitu cinta karena Allah dan lapangkanlah hatimu untuknya karena dengan begitu kalian akan menjadi sahabat sejati dunia akhirat.

0 komentar:

Posting Komentar