Social Icons

Pages

Rabu, 26 Januari 2011

KHAWARIJ (1)

a. Pengertian khawarij
Secara bahasa, khawarij berasal dari kata kharaja dalam bahasa arab yang berarti keluar. Para ahli bahasa mengemukakan alasannya bahwa; penamaan tersebut dikarenakan khawarij telah keluar dari kaum muslimin.
Secara istilah, ulama kita berbeda pendapat, diantaranya;
Pengertian pertama; khawarij adalah golongan yang keluar dari pemerintah kaum muslimin yang sah kapan dan dimanapun. Berkata asy syihristaany-rahimahullah-; setiap yang keluar dari imam(pemimpin) yang sah dimana jama’ah(umat) telah sepakat atasnya,dinamakan khaarijiy (pemberontak), baik keluarnya pada masa sahabat (yaitu keluar)dari para imam arrasyidin, atau keluar setelah masa mereka yaitu (yaitu keluar)dari para tabi’in(orang yang mengikuti sahabat) dengan baik dan para imam(pemimpin) di setiap zaman.”

Kedua; khawarij adalah orang-orang yang keluar dari imam Ali bin Abi Thalib, al Asy’ary –rahimahullah-berkata;”dan sebab yang menyebabkan mereka dinamakan sebagai khawarij, (yaitu) keluarnya mereka dari Ali bin Abi Thalib”.
Pengertian yang kedua adalah pengertian yang terpilih karena kebanyakan ulama sejarah golongan sesat menyebutkan demikian, dan awal pergerakan mereka adalah ketika mereka memisahkan diri dari pasukan Ali dan Muawiyah yang melakukan tahkim di saat perang shiffin lalu berlanjut pada pemberontakan dengan berperang melawan kalifah Ali dan kaum muslimin di an Nahrawan. Namun, khawarij tetap mencakup pengertian pertama yaitu semua yang mempunyai pikiran dan keyakinan yang sama dengan pendahulu mereka di zaman sahabat kapan dan dimanapun.
a. Awal munculnya khawarij(menurut sebagian pendapat ulama)
Awal munculnya kaum khawarij adalah pada masa pemerintahan khilafah Utsman. Mereka keluar(memberontak) dari pemerintahan Beliau. Mereka menyalahkan Utsman dalam beberapa Ijtihad(keputusan) yang diambilnya. Setelah berita dusta tentang Utsman bin Affan menyebar dan memancing emosi masyarakat awam dari daerah Bashrah, Kufah dan para orang awam dari kalangan aughaad(budak) yang datang dari Mesir. Mereka semua datang ke Madinah pada tahun 35 Hijriah. Mereka memberikan kesan bahwa mereka hendak menunaikan ibadah Haji padahal mereka mempunyai maksud terselubung yaitu untuk menggulingkan pemerintahan Utsman-semoga Allah meridhoinya-.jumlah mereka tidak kurang dari 2000 dan tidak lebih dari 6000 orang.
Mereka masuk Madinah dan mengepung rumah Utsman. Mereka menyuruh Beliau untuk menurunkan jabatannya sebagai khalifah. Kejadian ini berlansung pada akhir bulan Dzul Qa’dah sampai hari ke 18 dari bulan Dzul Hijjah. Pada hari itulah Utsman –semoga Allah meridhoinya- dibunuh. Ketika Utsman dikepung di rumahnya, Beliau dilarang untuk shalat bahkan dilarang dari memanfaatkan air. Melihat kejadian itu, sebagian sahabat masuk kerumahnya untuk menolongnya. Mereka adalah;Hasan bin Ali, Husain bin Ali, Abdullah bin Zubair, Abu Hurairah, Muhammad bin Thalhah bin Ubaidillah, Abdullah bin Umar. Mereka semua telah menghunus pedangnya di hadapan para penentang Utsman. Akan tetapi Utsman memerintahkan mereka untuk tidak membunuh. Bahkan dalam riwayat yang lain dikatakan bahwa anak-anak para sahabat yang datang untuk menolong Utsman jumlahnya lebih dari 700. namun jumlah itu tidak berimbang dengan jumlah para penentang tersebut dimana dikatakan bahwa jumlahnya.paling sedikit 2000 orang.
Setelah mereka mengepung Utsman, mereka pun menerobos masuk kedalam rumah dan mereka pun membunuh Beliau –semoga Allah meridhoinya- dalam keadaan Beliau meletakkan mushaf dihadapannya. Sejak peristiwa itu umat Islam terpecah belah.
Selain keluar dari pemerintahan Utsman yang sah Mereka juga keluar dari pemerintahan Ali. Ketika umat Islam berperang di Shiffin dan bersepakat mengangkat dua juru runding, muncullah kelompok khawarij yang menentang Amirul Mukminin Ali. Mereka meninggalkan Ali dan jamaah kaum muslimin menuju suatu tempat yang yang disebut Haruuroo. Amirul mukminin menahan diri untuk tidak memerangi Mereka. Beliau berkata;”Kami wajib menunaikan hak kalian, yaitu kami tidak akan menghalangi kalian dalam harta fai’ dan tidak melarang kalian memasuki masjid.”
Sikap Amirul Mukminin tersebut berlansung sampai Mereka menumpahkan darah dan menghalalkan harta kaum muslimin, membunuh Abdullah bin Habbaab serta merampok ternak orang-orang muslim. Ketika itu, tahulah Ali bahwa Mereka adalah golongan yang disebutkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam ketika bersabda;
“salah seorang dari kamu sekalian akan menganggap remeh shalatnya dibandingkan dengan shalat Mereka, puasanya dibandingkan dengan puasa Mereka, dan bacaan al-Qur’annya dibandingkan dengan bacaan al-Qur’an Mereka. Mereka membaca al-Qur’an tidak melebihi kerongkongan Mereka dan keluar dari agama ini seperti keluarnya anak panah dari busur. Ciri Mereka, ditengah-tengah Mereka ada lelaki yang tangannya pendek, pada tangan itu ada segumpal daging yang berbulu.”
Dalam riwayat lain;
“Mereka membunuh orang-orang Islam dan membiarkan Para penyembah berhala”
Lantas Ali berkhutbah dan memberitakan kepada umat Islam tentang apa yang pernah didengarnya dari Rasulullah. Shallallahu ‘Alaihi Wasallam Beliau berkata;”merekalah orang-orangnya, Mereka telah menumpahkan darah suci, merampok ternak-ternak umat Islam, lantas membunuh Mereka.”
Akhirnya kedok Mereka pun terbuka dan umat Islam dapat waspada darinya.
Hadits riwayat at Tirmidzy tentang khawarij Dari Aby Umaamah al Baahily dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam;”sesungguhnya mereka adalah anjing-anjing (kilaab) penghuni neraka” dan Beliau membaca ayat ini;
Pada hari yang di waktu itu ada muka yang putih berseri, dan ada pula muka yang hitam muram. (ali Imran:106)
Kelompok sesat ini adalah yang pertama kali muncul dalam tubuh kaum muslimin. Kelompok ini muncul karena pemahaman Mereka yang keliru terhadap al-Qur’an. sebenarnya Mereka tidak bermaksud menolak al-Qur’an tapi Mereka hanya memahami al-Qur’an dengan pemahaman yang tidak sesuai dengan makna yang terkandung di dalamnya
Mereka pulalah yang pertama kali mengkafirkan kaum muslimin yang melakukan dosa. Alasannya-menurut Mereka - karena orang mukmin adalah orang yang berbakti dan bertakwa. jadi, siapa yang tidak berbakti dan bertakwa maka ia kafir kekal di neraka. mereka juga mengkafirkan orang-orang yang menyelisihinya dalam bid’ah-bid’ahnya dan mereka menghalalkan darah dan harta orang yang berbeda dengan keyakinannya.. Mereka sama sekali tidak memiliki sifat penyayang terhadap sesama makhluk.
Mereka juga menuduh Para sahabat seperti Utsman dan Ali serta Para pembela(pengikutnya) sebagai orang-orang yang tidak beriman karena Mereka telah berhukum pada selain al-Qur’an.
Kerusakan yang sangat parah terdapat dalam kelompok Kahwarij karena mereka menumpahkan darah, merampok harta dan memberontak dengan kekuatan militer.
Saudaraku, sebenarnya sih kaum khawarij bermaksud mengikuti al-Qur’an walaupun dalam kenyataannya Mereka salah jalan. Lantas, bagaimana dengan orang-orang yang kesesatannya adalah menentang dan berpaling dari al-Qur’an sekaligus mengkafirkan umat Islam? simak aliran sesat berikutnya.
dari Islam, atau pemerintah yang sah, atau keluarnya mereka dari jama’ah kaum

0 komentar:

Posting Komentar