Social Icons

Pages

Sabtu, 13 Juni 2009

Penuh onak dan duri...

Istiqomah adalah menapak jalan yang lurus, yaitu dien Islam yang lurus, tanpa menyimpang(membengkok) ke kanan atau ke kiri. Hal tersebut mencakup mengerjakan semua ketaatan yang lahiriah dan batiniah. Serta meninggalkan semua larangan (Ibnu Rajab al Hanbaly/Jaami’ al ‘Uluum wal Hikam/311)

Ulama yang lain berkata bahwa istiqomah adalah konsisten dengan ketaatan pada Allah.
Rasulullah mengabarkan bahwasanya manusia takkan bisa untuk istiqomah dengan sebenar-benarnya istiqomah, dari Abu Hurairah-semoga Allah meridhoinya dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam Beliau bersabda;”lakukanlah semisalnya dan dekatilah". Melakukan sebagaimana yang Rasulullah lakukan adalah hakikat istiqomah. seperti melemparkan sesuatu dan tepat pada sasaran. Dan berusaha mendekati maksud dan sasaran itu walau tidak tercapai, usaha tersebut harus tetap dilandaskan pada kesungguhan untuk mencapai hasil yang maksimal.
Istiqomah yang paling utama adalah istiqomahnya hati dalam bertauhid. Sebagaimana yang dikatakan oleh Abu Bakr ash Shiddiq dan lainnya tentang firman Allah; ”Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" Kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, ;yaitu mereka tidak berpaling kepada selai Allah. Hati yang istiqomah dalam cinta, takut, harap dan tawakkal akan mempengaruhi semua anggota tubuh untuk istiqomah padaNya. Karena hati adalah raja dalam tubuh sedangkan anggota tubuh adalah tentaranya. Jika sang raja telah istiqomah, maka semua tentaranya akan turut istiqomah pula. setelah hati, lisan juga sangat perlu untuk di istiqomahkan karena lisan inilah yang mengungkapkan isi hati oleh karena itu, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda;”Iman seorang hamba takkan lurus sampai hatinya istiqomah dan hati takkan istiqomah sampai lisannya istiqomah”.
Allah berfirman;”Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" Kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, Maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang Telah dijanjikan Allah kepadamu".Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta. Sebagai hidangan (bagimu) dari Tuhan yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”(Fushshilat:30-32)
Allah mengabarkan tentang hambanya yang telah mengikhlaskan keIslamannya kepada Allah dan telah menapak jalan RasulNya, ia melakukannya dengan sungguh-sungguh dan bukanlah tipu daya. Para malaikat akan memberikan kabar gembira bagi mereka dengan mengatakan;”janganlah kalian takut dalam menghadapi kematian dan janganlah bersedih atas apa yang kau tinggalkan sepeninggalmu yaitu anak-anak, istri, dan harta. Para malaikat membuat mereka gembira dengan dihilangkannya keburukan dan datangnya kebaikan. Malaikat berkata; kami telah menjagamu selama hidup di dunia atas perintah Allah, dan kami pun akan bersamamu sampai surga yang diperuntukkan bagimu. Di dalamnya terdapat semua yang di inginkan oleh nafsu, menyejukkan pandangan dan semua yang belum terlintas dalam hati manusia. Semua penghargaan dan kenikmatan itu datangnya dari Allah yang maha pengampun atas dosa-dosamu. Ia mengampuninya, menutupnya dan mengasihimu.
2. Kamukah orangnya?
Saudaraku tercinta kulontarkan pertanyaan dari hati yang jujur dan terbuka. "apakah kamu orang yang benar-benar istiqamah? Apa yang kamu pahami dengan makna istiqamah? Berapa banyak saudara kita yang mengaku telah istiqamah namun, ia sendiri jauh darinya. Seakan-akan istiqamah telah berubah arti menjadi penampilan belaka. Tak membekas dalam hati dan amalan!?.
Sesungguhnya saya bertanya-tanya; dengan apakah kamu istiqamah? Dengan apa kamu mentaati Allah dan RasulNya? Sejauh mana kamu meninggalkan zaman jahiliyah? Apakah kamu telah menggantinya dengan Islam secara sempurna?
Saudaraku, apakah kamu menyangka bahwa istiqamah adalah sebatas melepas pakaian yang menyerupai orang kafir dan memasang atribut keislaman?
Apakah istiqamah itu hanya sekedar melaksanakan sebagian syariat dan meninggalkan sebagian yang lain? Kamu berpuasa, membaca qur'an namun, kamu meninggalkan menunutut ilmu agama, tidak berdakwah, apatah lagi shalat malam dan puasa sunnah.
Kamu belum meninggalkan kebiasaan burukmu, kamu masih mengikuti syahwatmu, menjadi budak dunia, masih egois dan berakhlak buruk. Apakah dengan ini kamu mengaku telah istiqamah?
Allah berfirman;
Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang Telah mereka janjikan kepada Allah; Maka di antara mereka ada yang gugur. dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu- nunggu dan mereka tidak merobah (janjinya), Supaya Allah memberikan balasan kepada orang-orang yang benar itu Karena kebenarannya, dan menyiksa orang munafik jika dikehendaki-Nya, atau menerima Taubat mereka. Sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(al Ahzab:23-24)
Mari introspeksi diri dan jadilah aktivis sejati!!!

0 komentar:

Posting Komentar