Social Icons

Pages

Sabtu, 13 Juni 2009

Tiga pesan emas buat aktivis

jangan terlalu cepat mengharapkan hasil,berdakwah byk jalannya,maka beruntunglah yg terasing...

• Jangan terlalu cepat mengharapkan hasil
Banyaknya orang yang menerima dakwah bukanlah tujuan utama seorang da’I atau murabbi. Karena tugas mereka hanyalah hidayah irsyad yaitu berdakwah dan menunjukkan jalan kebenaran, sedangkan hidayah taufik hanyalah di tangan Allah.
Kewajiban Rasul tidak lain hanyalah menyampaikan, dan Allah mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan.(al Maaidah: 99)
Sesungguhnya kamu(Muhammad) tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.(al Qashash: 56)
Diantara para nabi ada yang telah bersungguh-sungguh dalam dakwahnya kepada kaumnya selama bertahun-tahun namun tak seorang pun yang menerimanya. Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda;”diperlihatkan kepadaku umat-umat, maka saya melihat Nabi yang bersamanya hanya seorang(pengikut), dan Nabi yang bersamanya dua orang, dan Nabi yang bersamanya sekelompok orang dan Nabi yang tidak ada bersamanya seorang pun”. (HR. Bukhari)
Jadi, beramal shalih dan bersabarlah serta jangan bersegera dalam melihat hasilnya...
• Saya suka untuk berdakwah tapi saya tidak mahir dalam menyampaikannya
Kefasihan dan retorika dalam berbicara bukanlah syarat mutlak dalam berdakwah di jalan Allah. Nabi Musa-keselamatan baginya- adalah teladan dalam dakwah, Beliau juga mengalami kesulitan dalam menyampaikan dan menjelaskan dakwahnya, lalu Beliau berdoa kepada Allah Ta’ala; Dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku,(Thaaha: 27) dan Musuhnya Fir’aun lebih kuat retorikanya oleh karena itu Fir’aun berkata;”Bukankah Aku lebih baik dari orang yang hina Ini dan yang hampir tidak dapat menjelaskan (perkataannya)?”(az Zukhruf: 52)
Walaupun Musa tidak bagus retorika dakwahnya, namun Beliau adalah yang terbanyak pengikutnya dari umatnya. Maka sampaikanlah apa yang kamu ketahui sesuai kadar kemampuanmu dan janganlah rasa malu menjadi penghalang dalam menyampaikan kebaikan pada orang lain.
Dakwah di jalan Allah bukan hanya terbatas dalam ceramah di atas mimbar atau nasihat dalam suatu pertemuan, bahkan dakwah itu bermacam-macam. Sesorang dapat berdakwah lewat harta, tulisan atau lisan.
5. maka beruntunglah yang terasing…
Hari gini, masih pake busana tertutup? Da' gerah tuh? Kuno…,kolot…kuper…de el el. Lontaran kata-kata itu sudah tak asing lagi di telinga kamu. Jangan minder atau di simpan dalam hati. Biarkan kata-kata itu berlalu bagaikan angin. Positive thinking aja lagi. Mudah-mudahan mereka mengatakannya karena kurangnya ilmu. So, posisi mereka adalah ummat yang butuh pencerahan.
Kamu tahu ngga' manusia itu tidak akan berhenti dengan komentarnya terhadap sesuatu yang asing baginya. Entah ia memuji dan terkagum-kagum ataukah malah berbalik mencibir dan keluarlah kalimat sindiran itu. Sekali lagi jangan biarkan semangatmu down dan ciut olehnya.
Mencari ridho manusia adalah cita-cita yang takkan pernah tercapai. Sebaliknya, mencari ridho Allah itulah cita-cita para penghuni surga.
Hadits dari Abu Hurairah; "Islam dimulai dari keterasingan dan akan kembali asing sebagaimana awalnya, maka beruntunglah orang-orang yang terasing".(HR.Muslim)
Hadits ini memberikan semangat kepada kaum muslimin agar mereka tidak bersedih, berputus asa atas jumlah mereka yang sedikit apalagi sampai ragu dengan dien ini. Allah berfirman;
"Maka jika kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa yang kami turunkan kepadamu, Maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca Kitab sebelum kamu. Sesungguhnya Telah datang kebenaran kepadamu dari Tuhanmu, sebab itu janganlah sekali-kali kamu temasuk orang-orang yang ragu-ragu."(Yunus:94)
Awalnya Islam disebut sebagai agama yang asing bagi para pengikutnya. Bagaimana tidak, masyarakat pada waktu itu adalah masyarakat jahiliyah yang tenggelam dalam kesyirikan. Lalu, Islam pun kembali menjadi asing karena rusaknya manusia, munculnya fitnah dan umat Islam telah meninggalkan konsekuensi iman seutuhnya. Namun, beruntunglah bagi yang terasing. Yaitu mereka akan mendapatkan surganya Allah atas kesabarannya dengan keterasingan tersebut. Mereka tetap konsisten terhadap Islam walaupun musuh-musuh Islam melontarkan hujatan dan kebencian terhadap mereka.
Akhifillah, perlu kita ketahui bahwa yang dimaksud dengan Ghuraba(orang-orang yang terasing) dalam hadits tersebut adalah orang-orang yang yang memperbaiki kerusakan-kerusakan yang diperbuat manusia berupa pelanggaran syariat dari al-Qur'an dan sunnah-sunnah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Mereka menegakkan sunnah dan menampakkannya sesuai kemampuan mereka.
"Maka Mengapa tidak ada dari umat-umat yang sebelum kamu orang-orang yang mempunyai keutamaan yang melarang daripada (mengerjakan) kerusakan di muka bumi, kecuali sebahagian kecil di antara orang-orang yang Telah kami selamatkan di antara mereka, dan orang-orang yang zalim Hanya mementingkan kenikmatan yang mewah yang ada pada mereka, dan mereka adalah orang-orang yang berdosa."(Huud:116)

0 komentar:

Posting Komentar