Social Icons

Pages

Jumat, 21 Januari 2011

AWAL PERPECAHAN UMAT 10 SYAWAL 37 H

Seberapa dahsyatkah sebuah perkataan bisa mengubah hidup seseorang? Yah, bahkan sebuah perkataan bisa mengubah dunia dan akhirat seseorang. Kata-kata yang haq yang dibangun di atas pondasi ilmu dan iman yang kokoh telah terbukti mampu membuka hati dan pikiran orang-orang yang berakal sehat. Namun, bagaimana halnya jika kata-kata bathil nan menyesatkan yang dibangun di atas kesalahpahaman, kedengkian dan kedangkalan ilmu menjadi santapan masyarakat awam apalagi dipoles dengan label islamy, tentu akan bersarang dengan empuknya di hati mereka dan akhirnya sistem kendali berada di tangan sang pengusung kebathilan.
“Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut mereka, tetapi Allah menyempurnakan cahaya-Nya, walau orang-orang kafir membencinya".(Ash Shaff:8)

Saudaraku, perpecahan umat memang tak terelakkan lagi dan dampaknya sudah dapat kita lihat dan rasakan bersama. namun ingatlah, kenyataan ini bukanlah melegitimasi bolehnya berpecah atau membiarkan umat larut di dalamnya. Tidak, saatnyalah kita bangkit di tengah fenomena perpecahan ini. Allah Ta’ala berfirman; Hai orang-orang mu'min, jika kamu menolong Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.(Muhammad:7) yakinlah akan janji Allah; “jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu.”(Ali Imran : 120)
Saudaraku, ada apa dengan tanggal 10 Syawal 37 H? Hari itu adalah hari yang sangat bersejarah bagi para kaum muslimin dan musuh-musuh Islam. Waktu itu, mukmin dan munafiq telah nampak jelas dengan munculnya golongan sesat pertama dalam sejarah peradaban Islam yaitu “khawarij”. Kaum khawarij mengumumkan permusuhannya dengan Islam setelah sebelumnya mereka menyelinap masuk dan bergabung dalam komunitas kaum muslimin. Mereka akhirnya memisahkan diri dari pemerintahan khalifah Ali bin Abi Thalib yang sah atas dasar hawa nafsu, dendam, kebencian, salah paham, fanatisme kelompok dan salah manhaj.
Hanya dengan sebuah perkataan singkat, kaum khawarij mampu memecah belah barisan kaum muslimin dan menumpahkan darah dalam banyak peperangan dan pemberontakan melawan pemerintahan kaum muslimin yang sah. Tahukah anda apa bunyi perkataan itu?
Kisah secara singkat; ketika terjadi perang Shiffin antara pasukan khalifah Ali bin Abi Thalib dan Mu’awiyah bin Abi Sufyan, kedua kubu sepakat untuk mengadakan “Tahkim” oleh dua orang yaitu Abu Musa dari kubu Ali dan Amru bin al ‘Aash dari kubu Muawiyah.
Namun, seorang yang berpemahaman khawarij pengikut Abdullah bin Saba’(provokator terbunuhnya Utsman bin Affan) yang bernama ‘Urwah bin Jariir melakukan protes dan berkata; “apakah kalian menetapkan putusan(berhukum) pada manusia dalam agama Alllah?” perkataan ini didengar oleh banyak orang-orang pedalaman Arab dari kalangan awam yang tidak paham agama(Arab badui), orang-orang yang pernah ikut dalam pembunuhan khalifah Utsman bin Affan, dan sebagian dari pasukan Ali. Mereka yang mendengarnya berkata; menetapkan hukum hanyalah hak Allah. Perkataan ini sangat singkat, namun sungguh dampaknya sangat memilukan hati. Dengannyalah para pemimpin dari kalangan sahabat dan kaum muslimin waktu itu hingga saat ini berpecah.
Orang-orang yang tidak setuju dengan Tahkim tersebut memisahkan diri ke tempat yang bernama Haruuraa dan akhirnya mereka membaiat pemimpin dari kalangan mereka sendiri yang bernama Abdullah bin Wahb ar Raasiby pada tanggal 10 Syawal 37 H.
Saudaraku, pemahaman sesat kelompok khawarij diantaranya yang paling utama adalah “Takfiir” yaitu mengkafirkan pelaku dosa atau maksiat dengan konsekuensinya yaitu; pelakunya kekal di neraka, halal hartanya, boleh dibunuh, dan boleh keluar dari pemerintahannya. Ini adalah aqidah para pendahulu khawarij dan pemahaman khawarij ini masih dianut oleh para pengikut dan sekte-sektenya sampai sekarang. Bersambung......(KHAWARIJ I)

0 komentar:

Posting Komentar