Social Icons

Pages

Minggu, 27 Februari 2011

POSYANDU ANAK IKHWAH WAHDAH ISLAMIYAH BAUBAU


Alhamdulillah Wassalatu Wassalamu ''ala Rasulillah Wa 'Ála alihi wa ashabihi ajmain, amma ba'du

Semoga Allah azza wajall senantiasa memberikan kekuatan dan kesehatan kepada kita semua,

Alhamdulillah, sebagai wujud perhatian yang serius terhadap kesehatan kader dan generasi kader (anak-anak ikhwah) DPC Wahdah Islamiyah Baubau maka pada Muskercab II yang lalu (Desember 2010,red) telah di programkan POSYANDU ANAK IKHWAH, program ini dilaksanakan pada hari ahad/27 februari 2011 dan insya Allah direncankan akan dilaksankan setiap bulannya dimana telah didukung oleh beberapa tenaga kesehatan kader wahdah islamiyah baubau yakni dokter, dokter gigi, perawat, fisioteraphis, apoteker, dan para sarjana kesehatan masyarakat

program ini sangat penting karena disamping ditujukan kepada anak - anak ikhwah juga untuk para orang tuanya khususnya ibunya.
Posyandu sebenarnya merupakan program pemerintah melalui Dinas Kesehatan yang dilaksankan oleh puskesmas secara tekhnik dilapangan dan puskesmas telah membentuk pos-pos tempat pelaksanaan posyandu tersebut. untuk mempererat hubungan baik dengan puskesmas maka DPC Wahdah Islamiyah Baubau melibatan pegawai puskesmas wilayah kerjanya yang juga adalah Sekretaris Lembaga Muslimah dan tenaga kesehatan dari Rumah Sakit yang kesemuanya adalah kader Wahdah Islamiyah Baubau. Posyandu ini dirancangan sedemikian rupa sehingga diupayakan tidak bertentangan dengan syariat Allah Azza Wajall, sehingga posyandu yang dilaksanakan oleh wahdah islamiyah baubau meniadakan hal-hal yang dianggap tidak bersesuaian dengan syariat Allah azza Wajall, misalnya, anak anak dibawa/diantar oleh ibunya sehingga tidak ada campurbaur antara laki-laki dan perempuan, tidak diadakan vaksinasi/imunisasi sehingga memang posyandu ini hanya ditujukan kepada anak - anak kader wahdah islamiyah, adapun ada masyarakat yang ingin ikut maka hanya mengikuti pelayanan kesehatan dan penyuluhan saja.
Posyandu anak ikhwah ini didalamnya juga dilaksankan program - program : penyuluhan kesehatan, konsultasi gizi keluarga, dan pelayanan kesehatan secara umum termasuk kesehatan gigi serta pemberian makanan tambahan, insya Allah program ini tidak mengganggu posyandu yang dilaksanakan oleh puskesmas wilayah kerja tempat pelaksanaan posyandu wahdah islamiyah baubau karena peserta posyandu adalah anak - anak kader wahdah islamiyah. (dpcwibaubau)

Senin, 07 Februari 2011

"Wanita Dengan Mahar Termahal Di Dunia"


Berlomba-lomba dengan tingginya mahar (mas kawin) telah menjadi hal biasa dan banyak peminat. Banyak orang tua menjual putrinya kepada seseorang atas nama pernikah. Pesta pernikahan telah menjadi sarana pemborosan dan kemubadziran luar biasa.


Berikut kisah yang membuat kening berkerut seakan tak percaya bahwa hal ini benar-benar terjadi. Disuatu pesta pernikahan, diletakkan koin emas dalam gelas-gelas yang berisi minuman, kemudian diumumkan kepada khalayak undangan wanita. Para undangan pun minum dan minum. Merekla minum bukan karena haus, tetapi untuk memproleh koin emas yang telah diumumkan oleh yang punya hajat.

Bayangkan pemandangan itu ukhti muslimah , bagaimana mereka minum dengan semangat dan cepat seakan berlomba menghabiskan minuman dalam gelas tersebut, sesuatu yang menggelikan ini seakan mereka melihat tontonan yang sangat lucu.

Ukhti Fillah, saya melihatmu telah menanti dan ingin segera mengetahui siapa pemilik mahar termahal di dunia ini. Kamu punya hak untuk itu. Inilah keteladanan dengan penuh berkah dari Allah tabaraka wata'ala

Alkisah, suami Ar-Rumaidha binti Milhan yang memiliki julukan Ummu Sulaim wafat, setelah menyelesaikan masa iddahny datanglah Yazid bin Sahal yang berkuniyah Abu Thalhah untuk melamar, tetapi Ummu Sulaiman menolak, mengapa? padahal dia adalah penunggang kuda Bani Najjar yang hebat, salah seorang pemanah ulung kota Yatsrib. Apakah kejantanannya masih kurang? Ataukah dia buruk rupa? Atau apa?

Ukhti yang mulia, penyebabnya adalah dia kafir. Sementara dia mengira bahwa Ummu Sulaim menginginkan emas dan perak. Dia bertanya, "apakah engkau menginginkan emas dan perak?" Dia menjawab dengan jawaban seorang wanita yang bangga atas agamanya.

Dia berkata, "tidak. Akan tetapi, wahai Abu Thalhah, tolong saksikan dan Allah beserta Rasul-Nya juga menjadi saksi, bahwa jika engkau masuk islam, niscaya aku akan menerimamu sebagai suami tanpa emas dan perak. Cukuplah islammu itu sebagai mahar untukku."

Setelah dialog singkat, dia berkata, "Siapa yang menunjukkanku kepada islam?" Ummu Sulaim menjawab, "Sayalah orangnya." Dia bertanya, "Caranya?". Dia berkata, "Ucapkan Kalimatul Haq. Engkau bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, dan bahwa Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah Rasulullah. Lalu pulanglah, hancurkan berhalamu dan buanglah!”

Kebahagiaan terpancar di wajah Abu Thalhah. Dia berucap :

Asyhadu Allah Ilaha Illallah wa Asyhadu Anna Muhammadar Rasulullah

Abu Thalhah telah masuk Islam. Dia membuang kegelapan dan kemusyrikan. Dia masuk ke dalam cahaya iman.

'Islam' adalah mahar termahal yang diraih seorang wanita. Dialah Ummu Sulaim. Adakah mahar yang lebih mahal dari itu? Akan tetapi, apakah cerita berhenti pada Islamnya Abu Thalhah? Tidak, saudaraku yang mulia. Kamu tidak mengenal siapa Abu Thalhah ini. Apa gebrakan dan manuvernya? Dia ikut ambil bagian dalam menjunjung derajat Rabbani ini.

Abu Thalhah termasuk orang orang yang teguh bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pada saat yang tersulit. Hal ini terjadi di putaran akhir perang Uhud ketika orang- orang berlari mundur dari sisi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Yang tertinggal di sisinya hanya sebagian sahabat.

Dalam situasi seperti inilah keteguhan orang orang besar terukur. Salah satunya adalah Abu Thalhah. Dia melindungi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Wajahnya menghadap Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sementara punggungnya sebagai perisai hidup melawan kaum musyrikin.

Orang orang musyrik menghujani Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan panah mereka. Abu Thalhah menyambutnya dengan punggungnya. Demi menjaga keselamatan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sehingga sebagian ulama sejarah mengatakan, "Punggung Abu Thalhah seperti Trenggiling, karena banyaknya anak panah yang menancap di punggung itu."

Jangan heran, ukhti muslimah, badan mereka lebih kuat dari badan kita, ditambah kekuatan iman dan aqidah mereka yang kokoh. Sikap ini cukuplah bagi Ummu Sulaim, karena dengan karunia Allah dialah yang mencetak seorang laki laki sejati di tempat itu. Juga kebanggaan lain, ucapan kaum muslimin tentangnya, "Kami tidak mendengar sekalipun mahar yang lebih mulia dari mahar Ummu Sulaim."

Kehormatan lain adalah seluruh kebaikan yang dilakukan Abu Thalhah. Ummu Sulaim memperoleh bagian pahalanya, tidak berkurang sedikitpun. Demi Rabb Ka’bah, pandangan yang jauh melampaui emas dan perak. Dia bertolak dengan pikirannya mencari alam akhirat. Semoga berkah Allah dilimpahkan kepada Ummu Sulaim, pemilik mahar termahal di dunia. Sekarang siapakah saudariku yang menyamai atau paling tidak mendekati Ummu Sulaim?. Tandingannya adalah menyiapkan putranya menjadi da'I kepada Dienul Islam. (Disarikan dari buku 4 Wanita Terbaik Dunia Akhirat).-Abu Fikriyah-